01 Maret 2009

Hemat Listrik

Lampu penerangan
Sejak dulu lampu tabung atau tube lamp (TL) yang dikenal sebagai lampu neon (tabung berisi gas neon) merupakan penerangan yang boros listrik. Betapa nggak, untuk merambatkan medan gelombang listrik dari ujung anoda ke ujung katoda didalam tabung diperlukan frekuensi gelombang tinggi yang dihasilkan dari kumparan yang disebut ballast dan pemutus frekuensi tinggi yang disebut starter. Celakanya setiap kumparan gak bisa dibuat sempurnna sehingga efisiensi faktornya paling-paling mencapai 0.8 saja dan 20%-nya hilang sebagai panas (histerisis) dan berbunyi dengung. Daya yang terbuang inilah yang menimbulkan pemborosan listrik.
Lampu TL sekarang sudah tidak menggunakan ballast dan starter lagi tapi digantikan kumparan RF mini didalam rangkaian elektronik yang kecil ukurannya, seperti pada lampu-lampu hemat energi yang dijual di pasaran itu.
Solusi bila anda masih menggunakan lampu TL lama baik bentuk batang atau lingkaran, jangan buru-buru mengganti seluruh unit tapi cukup membuang ballast dan starternya saja, lalu digantilah dengan starter elektronik (High Frequency Translator) yang kapasitasnya sesuai dengan Watt dari TL tersebut. Ini dapat dibeli dengan harga sekitar Rp 30 - 40 ribu saja. Nah, sekarang lampu lama anda selain dapat lebih hemat listrik hingga 20% juga lebih stabil dan tahan lama, sinarnya tidak bergetar dan tidak ada dengung meskipun tegangan listrik di rumah anda naik turun.
Keuntungan menggunakan lampu hemat enegi adalah daya pancar cahayanya (luminasi) menghasilkan 5 kali lebih terang karena bentuk tabungnya seperti batang, U atau ulir, dirangkai secara single, double atau triple, sedemikian hingga luas permukaan pencahayaannya lebih besar, ditambah bubuk fluor pada dinding dalamnya yang bersifat kuat memancarkan cahaya. Artinya dengan luminasi yang sama yang dihasilkan lampu pijar biasa, misal 60 W, lampu hemat energi yang diperlukan cukup 12 W saja.
Perlu diketahui banyak macam gas yang digunakan sebagai pengisi tabung lampu, seperti gas Neon, Argon, Krypton, Natriun, Mercury atau kelompok Halogen seperti gas Fluorine, Chlorine, Bromine atau Iodine, dimana Mercury dan kelompok Halogen termasuk dalam B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Peralatan listrik
Peralatan rumah tangga yang menggunakan kapasitor untuk menghidupkan motor listrik seperti AC, kulkas, pompa air, mesin cuci, juga untuk menghidupkan yabung layar kaca pada TV atau komputer, sangat menyedot arus listrik hingga 1.6 kalinya sehingga sangat memboroskan pemakaian daya listrik.
Solusinya, gunakan peralatan penghemat energi elektronik (inverter) yang dipasang pada salah satu stop kontak di rumah anda. Prinsip kerja alat ini menurunkan arus listrik saat peralatan rumah tangga diatas dihidupkan sehingga daya Watt yang digunakan sedikit berkurang.
Sekarang sudah banyak peralatan rumah tangga yang hemat energi yang menggunakan inverter seperti AC, kulkas atau layar LCD dan layar dengan teknologi plasma, tinggal anda pertimbangkan membeli inverter yang sekitar Rp 500 ribu atau AC dan TV baru.
[totok harjadi]

Tidak ada komentar: